Bab 18
Bab 18 Kamu Dipecat
“Direktur kami bilang kalau dia nggak kenal dengan yang namanya Ardika.”
Jangan–jangan… Ardika berpura–pura menjadi direktur utama?
Desi langsung terkejut, semua harapannya hancur menjadi kekecewaan.
Luna menatap Ardika dengan bingung, dia tidak mengerti kenapa Ardika harus berpura–pura menjadi direktur utama.
“Tapi, semua hadiah ini memang untuk Luna.”
Setelah itu, Jenny melanjutkan dengan kesal, “Meskipun nggak tahu alasannya, semua hadiah ini adalah pemberian direktur utama. Selamat ulang tahun, Nona Luna.”
Selesai berkata, dia hanya bisa menggertakkan gigi dengan penuh kebencian.
Awalnya, dia mengira dirinya bisa menginjak–injak Luna. Siapa sangka direktur utama mereka malah menyukai Luna?
Namun, sepertinya Ardika akan diselingkuhi.
Jenny pun menatap Ardika dengan tatapan hina.
Ardika tidak bisa berkata–kata. Belakangan ini, Grup Angkasa Sura diurus oleh para bawahannya,
sehingga wajar saja kalau para karyawan perusahaan tidak mengenalnya.
Luna bertanya dengan bingung, “Ardika, apa yang terjadi?”
Ardika menoleh ke arah Luna dan menjelaskan, “Sayang, percaya padaku. Aku benar–benar
direktur utama.”
“Cukup!”
Luna memelototinya dengan kesal sambil berkata, “Ardika, jangan asal bicara lagi. Kalau kamu
benar–benar direktur utama, aku malah nggak pantas bersamamu lagi.”
Setelah dipikir kembali, kalau Ardika adalah direktur utama Grup Angkasa Sura, mungkinkah
Ardika dibuang di depan pintu?
Luna sama sekali tidak percaya.
Ardika diam–diam menghela napas, dia terpaksa membuat alasan, “Baiklah. Sebenarnya ketika
aku berada di militer, aku pernah menyelamatkan direktur utama saat menjalankan tugas. Kali
ini, dia ingin membalas budi.”
Luna pun mengerti dan berkata, “Ternyata begitu. Tapi, pesta kali ini sangat meriah, sepertinya
utang budimu sudah habis, ‘kan?”
1/3
Ardika pun tersenyum sambil mengangguk.
+15 BONUS
“Direktur utama adalah orang yang hebat. Mulai sekarang, jangan terlalu sering mengganggunya. Kalau nggak, kamu akan dianggap nggak tahu diri. Kalau direktur utama sampai marah, masalahnya akan membesar.”
Ardika pun tersenyum tak berdaya berkata, “Baik, Sayang. Aku akan mendengarkanmu.” @
Kedua mata Wulan, Tony dan yang lainnya pun tampak berbinar. Ternyata Ardika si pecundang itu bukanlah direktur utama. Hanya saja, direktur utama Grup Angkasa Sura pernah berutang
budi kepadanya.
Lalu, sekarang utang budinya sudah terbayarkan.
Banyak tamu undangan yang menghela napas, sepertinya mereka tidak bisa bekerja sama dengan
Grup Angkasa Sura lagi.
Setelah melihatnya, Luna buru–buru meminta maaf. Hanya tersisa beberapa bos besar yang tahu
faktanya. 1
“Huh, jangan sok ramah. Kami akan menyelidiki Ardika yang berpura–pura menjadi direktur utama,” bentak Jenny dengan ekspresi hina.
Ardika hanya melirik Jenny, kemudian mengirimkan pesan singkat kepada asistennya.
Beberapa detik kemudian, ponsel Jenny pun berdering.
Melihat panggilan telepon dari ruangan direktur utama, Jenny langsung menjadi tegang. Dia pun berkata, “Semuanya, tenang dulu. Direktur utama meneleponku.”
Tidak sedikit orang yang terkejut. Jenny bisa ditelepon langsung oleh direktur utama, sepertinya statusnya di perusahaan tidak rendah.
Seketika, banyak orang yang ingin berteman dengannya.
“Jenny, mulai sekarang, kamu dipecat!”
“Selain itu, kamu bahkan berani menghina Tuan Ardika dan Nona Luna, kamu akan menanggung
akibatnya.”
Suara yang dingin itu membuat wajah Jenny menjadi pucat.
“Nona Jenny, apa yang terjadi?” tanya Tony dengan penuh perhatian. Ketika mengetahui bahwa Jenny adalah orang Grup Angkasa Sura, dia juga ingin berteman dengannya.
“Nggak … nggak apa–apa,” jawab Jenny sambil berpura–pura tenang. “Direktur utama menyuruhku pulang untuk rapat, mungkin aku akan naik jabatan. Aku pergi dulu.”
Ucapan itu membuat hampir semua orang terkejut.
2/3
Wanita ini cukup hebat
Bahkan direktur utama juga menyukainya, dia pasti memiliki masa depan yang cerah.
+15 BONUS
3/3 Text property © Nôvel(D)ra/ma.Org.