Menantu Pahlawan Negara

Bab 687



Bab 687 Yoga Menyampaikan Pesan

Akan tetapi, yang membuat Ardika tidak berdaya adalah Luna sudah memerintahkannya untuk tidak meninggalkan rumah dengan tegas.

Kalau tidak, dia akan langsung pergi ke Kota Serambi dan bertemu Sam.

Dalam keputusasaan, dia tidak punya pilihan selain mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jesika, “Suruh Yoga untuk mencari Sam dan membawa Pak Farlin kembali sebelum makan malam hari ini.”

“Suruh putra dan anak buahnya yang pergi ke rumah sakit untuk menculik orang datang berlutut dan meminta maaf kepada orang tuaku.”

“Kalau sampai ada sesuatu yang terjadi pada Pak Farlin, Keluarga Mahasura di Kota Serambi

akan musnah.”

Setelah meletakkan ponsel.

Baru pada saat itulah Ardika menyadari suasananya agak sunyi.

Seluruh keluarga menatapnya dengan terkejut.

“Hahaha, Ardika. Mulutmu besar sekali. Meskipun Doni mabuk, dia nggak berani berbicara sepertimu!”

Amanda tertawa terbahak–bahak.

Desi yang sadar kembali ingin menggali lubang di lantai.

“Ardika, sesuatu telah terjadi pada Pak Farlin dan kamu masih berani menyombongkan diri. Kamu ini masih punya hati nurani nggak?”

Dia menatap Ardika dengan tajam.

“Ardika, kali ini kamu benar–benar keterlaluan!”

Luna juga memelototi Ardika.

“Aku tahu kalian nggak percaya, tunggu dan lihat saja.”

Ardika tidak berdaya.

Di sisi lain.

Jesika telah menghubungi Yoga di Kota Serambi dan menyampaikan pesan Ardika.

Pak Farlin diculik yang menyebabkan keributan di Kota Serambi serta Kota Banyuli.

Yoga menerima panggilan dan mengetahui bahkan Ardika pun telah turun tangan.

Dia sangat kegirangan sampai menari–nari.

“Sam oh Sam, kali ini kamu sudah tamat. Beraninya kamu memprovokasi tuan itu!”

Setelah kegembiraannya berlalu, Yoga pun tenang kembali.

Sambii memikirkan bagaimana cara menyampaikan pesan Ardika, dia juga bisa menjebak Sam tanpa meninggalkan jejak apa pun.

Seperti rumor yang beredar.

Setiap perayaan tahun baru, Yoga akan menyajikan teh di

Seperti seorang murid yang melayani gurunya.

depan Sam.

Selama bertahun–tahun, setelah semua yang terjadi di jalan Kota Serambi.

Yoga adalah satu–satunya yang mengikuti jejak Sam.

Dari luar, dia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Sam.

Akan tetapi, jauh di lubuk hatinya, siapa yang ingin orang seperti itu selalu menginjak- injaknya?

Terlebih lagi, Sam sangat sombong dan tidak pernah memberi Yoga muka.

Menyuruhnya pergi untuk mencari informasi penting tanpa bayaran dan memanfaatkannya secara gratis.

Masalah seperti ini terus bertambah.

Setelah sekian lama, Yoga sangat ingin menyingkirkan Sam. NôvelDrama.Org owns all content.

Akhirnya, sekarang dia mendapatkan kesempatan ini.

Setelah memikirkannya sebentar, Yoga berangkat ke vila di tepi Sungai Helion.

Tina telah mengawasi situasi di dekat vila. Melihat Yoga telah tiba, dia langsung mendekatinya: untuk bertanya.

“Yoga, kamu juga datang untuk Pak Farlin?”

“Ternyata Kak Tina. Benar, aku datang untuk menyampaikan pesan yang meminta Sam yang Tak Terkalahkan untuk membawa Pak Farlin kembali ke Kota Banyuli.”

Setelah konflik terakhir di Taman Logistik, Yoga mengetahui Tina adalah adik Thomas dan berbicara dengan sopan.

“Menyampaikan pesan untuk orang? Siapa itu?”

Tina ingin tahu siapa tokoh besar ini.

“Kak Yoga, Tuan Sam setuju untuk bertemu denganmu.”

Sebelum Yoga sempat menjawab, penjaga yang memberitahunya keluar.

“Kak Tina, mari kita bicarakan nanti.”

Yoga mengangguk dan berjalan masuk.

“Aku akan masuk bersamamu untuk lihat–lihat.”

Tina mengikutinya.

Penjaga itu ragu sejenak, tetapi tidak menghentikannya.

Tidak lama, mereka melihat Pak Farlin dan putranya di ruang tamu sebelumnya.

“Yoga, kudengar seseorang akan membawa bencana bagi Keluarga Mahasura. Bukan kamu, kan?”

Louis berkata dengan muram.

Yoga melirik Sam yang sedang minum teh tanpa ekspresi.

“Aku nggak berani. Aku cuma diminta untuk menyampaikan pesan kepada Tuan Besar.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.