Menantu Dewa Obat

Bab 1379



Bab 1379

Bab 1379 Telepon Dari Manajer Ternama

Reva tersenyum dan berkata, “Baiklah, aku mengerti maksudmu.”

“Namun karena uang itu sudah diberikan kepadamu, jadi semua itu milikmu.”

“Dan kau juga tidak perlu berterima kasih kepadaku.”

“Sebenarnya pembunuh itu mengincarku semalam, jadi akulah yang telah membuatmu terlibat dalam hal itu semalam.”

“Itu sebabnya kenapa aku mau membantumu hari ini. Jadi ini adalah balas budiku.”

Di dalam hatinya Sarah menjadi agak sedih saat mengetahui bahwa Reva yang sangat sungkan kepadanya dan itu menunjukkan bahwa Reva sama sekali tidak memiliki perasaan apapun kepadanya.

Pada akhirnya, Reva tetap tidak menginginkan 300 juta dolar itu.

Dengan enggan Sarah turun dari dalam mobil dan saat melihat Reva yang sudah hendak pergi, entah darimana datangnya keberanian itu, tiba–tiba saja Sarah meraih pintu mobil itu dan bertanya kepada Reva. “Kak Reva, apa kau bisa memberiku nomor kontakmu?”

Reva tampak agak ragu namun dia tetap memberikan nomor teleponnya kepada Sarah.

Sarah mencatat nomor ponselnya. Dan saat melihat Reva yang sudah pergi akhirnya dia tidak bisa menahan tangisnya lagi. Air mata yang menggenang di matanya langsung mengalir keluar.

Dia berdiri di sebuah sudut dan menangis dalam diam untuk waktu yang cukup lama. Dan pada akhirnya Sarah menyeka air matanya lalu berjalan ke atas dengan perlahan.

Begitu sampai di kamarnya, tampak Eliza yang sedang bersembunyi di dalam rumahnya dengan

sendirian.

Saat melihat Sarah masuk, dia langsung mengunci pintu yang ada di belakangnya.

“Sarah, bagaimana masalahmu itu jadinya?”

“Waktu kau pulang tadi, apa kau sempat melihat ada seseorang di luar sana?”

Eliza bertanya dengan suara gemetar dan dia merasa khawatir kalau pria gendut itu akan datang. untuk mencarinya.

Sarah mengibaskan tangannya, “Tidak ada siapa–siapa.”

Eliza menghela nafas dengan lega. Lalu dengan cepat dia bertanya kepada Sarah tentang situasi masalahnya.

Sarah baru saja hendak berbicara ketika ponselnya tiba–tiba berdering.

Sarah mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah panggilan telepon dari nomor yang tak

dikenal.

Dia merasa agak terkejut dan saat menjawab teleponnya, terdengar suara seorang wanita dari ujung telepon sana, “Halo, apa aku sedang berbicara dengan nona Sarah?”

“Aku Leony Ross. Aku dengar nona Sarah baru saja memutuskan kontrak dengan perusahaan yah?”

“Aku tidak tahu apakah nona Sarah bersedia bekerja sama denganku dan menjadikan aku sebagai manajermu?”

Di sisi lain telepon ini, Sarah dan Eliza sama–sama tertegun.

Keduanya mengangakan mulutnya dengan lebar dan tidak dapat mengatakan apa

waktu yang cukup lama.

Terutama Eliza yang matanya tampak seolah mau meloncat keluar.

“Apa… apa… jangan – jangan ini hanya tipuan?”

apa untuk

“Leony Ross, dia… dia adalah manajer aktris papan atas yang berada di peringkat kelima di negara

ini.” Text property © Nôvel(D)ra/ma.Org.

“Bagaimana bisa orang sehebat dia… bisa.. bisa memperhatikan aktris kecil seperti kita?”

“Ini… ini pasti hanya telepon penipuan…”

Ujar Eliza dengan gemetaran.

Leony dapat mendengar suara Eliza lalu sambil tersenyum dia berkata, “Nona Sarah, aku benar- benar Leony Ross dan kau dapat mengetahuinya dari nomor teleponnya.”

“Nomor ponselku ini ada di dalam daftar manajer para bintang jadi itu sudah bukan rahasia lagi,

kan?”

Begitu mendengar hal ini, Sarah dan Eliza langsung melihat nomor ponselnya.

Kali ini keduanya langsung terkesiap.

Karena nomor ponsel ini memang nomor ponselnya Leony.

Persis seperti yang dikatakan oleh Leony. Nomor ponselnya itu memang sudah bukan rahasia lagi.

Tetapi masalahnya tidak banyak orang yang cukup pantas untuk menelepon Leony dan bahkan hanya ada sedikit orang yang bisa menelepon Leony secara pribadi!

Eliza tampak gemetaran karena merasa kegirangan lalu dengan suara bergetar dia berkata, “Ini… ini benar–benar Leony, benar–benar kak Leony!”

“Sarah, Sarah, aku… aku tidak sedang bermimpi, kan?”

“Kak Leony meneleponmu dan ingin bekerja sama dengan kau?”

“Ya Tuhan… ya Tuhan, Sarah, kau… kau akan menjadi populer…”

“Tidak ada seorang aktris pun yang gagal di bawah pengaturan kak Leony. Dia sudah menciptakan beberapa aktor dan aktris terhebat selama ini!”

“Sarah, kau pukul aku, apa… apa aku sedang bermimpi?“.

“Bagaimana kak Leony bisa menemukanmu?”

Sarah juga tampak terkejut lalu tiba–tiba dia teringat dengan sesuatu dan berkata dengan suara bergetar, “Kak Leony, apakah… apakah sang pangeran yang meinintamu untuk menghubungiku?”

Leony tersenyum, “Benar sekali, sang pangeran yang memberitahukannya kepadaku.”

“Nona Sarah, kau adalah temannya sang pangeran.”

“Kau tenang saja, apapun yang kau butuhkan nantinya kau bisa memberitahukannya kepadaku dan aku pasti akan melakukannya!”

“Ini merupakan suatu kehormatan bagiku untuk dapat bekerja demi sang pangeran!”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.