Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 57



Bab 57

Pernyataan perang sepihak dari Lewis kepada Harvey ini membuat Selena menjadi gugup Dia tahu betapa posesifnya Harvey,

Seperti yang dikatakan Harvey, meskipun mereka sudah bercerai, dia tidak ingin melihat Selena menjalani hari—hari yang bahagia.

Lewis menyampaikan hal seperti itu dalam kesempatan acara begini. Jika Selena menolak, bukankah akan membuat Lewis menjadi malu? Mereka semua berada dalam satu lingkaran pertemanan. Jika Lewis nantinya menjadi bahan tertawaan orang, itu adalah hal yang tidak dapat dihindari.

Seketika, Selena merasa bagaikan didorong ke atas sebuah tunggu panggangan, dirinya seperti dipanggang berulang kali. Dirinya sungguh berada dalam dilema di mana dia tidak tahu harus

berbuat apa.

Karena tahu bahwa Selena berada dalam situasi yang sulit, Olga pun tersenyum dan berusaha membantunya keluar dari situasi tersebut. Dia berkata, “Tentu saja boleh. Cara terbaik untuk melupakan mantan bukan hanya dengan waktu, melainkan juga dengan cinta yang baru. Kak Lewis, kamu ganteng dan cerdas. Kalian bisa sering bertemu. Selena telah terluka parah karena pria berengsek itu. Aku harap ada seseorang yang bisa segera menyembuhkan luka di hatinya.” Kalimat itu seolah—olah mengikat Selena dan Lewis menjadi satu. Selena pun segera menghentikannya, “Olga.”

Olga sama sekali tidak memperhatikan peringatan dari Selena, pikirannya hanya dipenuhi dengan niat membalas dendam terhadap Harvey,

“Kenapa kamu malu? Kamu sudah bercerai, ‘kan? Apakah kamu berencana untuk hidup sendirian selamanya? Kak Lewis orangnya baik, pasti tidak akan seperti bajingan itu. Kak Lewis, apakah kamu punya waktu beberapa hari ini? Aku berencana untuk menemani Selena ke Mohe. Kami berdua perempuan, tidak aman bagi kami bepergian keluar...”

“Merupakan suatu kehormatan bagiku bisa menjadi pengawal kalian.” Lewis menatap Selena dengan tatapan penuh kasih sayang.

Saat dengan sengaja melirik wajah Harvey yang pucat pasi, dan suasana hati Olga pun menjadi lebih baik.

Harvey tidak memberikan komentar apa pun sejak awal. Namun, aura dingin yang memancar dari tubuhnya memberi peringatan akan keberadaan dirinya.

Darren pun berdiri dan mengalihkan pembicaraan, “Bisa melihat Selena mendapatkan kebahagiaan yang baru, aku sebagai teman lama juga turut senang. Tapi hari ini aku sangat

12 +15 BONUS

merasa terhormat bisa bertemu Pak Harvey. Jadi aku ucapkan selamat kepada Pak Harvey dan Kak Agatha, semoga kalian hidup bahagia selamanya.”

Agatha mendengar ucapan selamat itu dengan perasaan sangat senang. Dia pun mengangkat gelas dan hendak minum. Namun, dia melihat wajah Harvey tampak dingin dan sama sekali tidak berniat untul

mengangkat gelas.

Orang dengan status seperti Harvey tidak mau diajak bersulang oleh sembarang orang. Agatha pun menjelaskan bahwa Harvey sedang kurang sehat dan tidak bisa minum alkohol. Semua orang tentu mengerti hal ini, sehingga tidak ada yang berani memaksa Harvey untuk minum.

Meskipun tidak minum, Harvey tetap harus mengikuti acara tersebut. Dia dengan cepat sudah mengelilingi ruangan itu.

Alana awalnya tidak menyukai Selena, dan dirinya baru saja membuat Selena menjadi pusat perhatian. Sekarang, Selena bahkan tidak mau memandang Harvey sama sekali, sehingga dia pun mengingatkan Selena dengan nada bicara yang menjijikkan.

“Selena, jangan-jangan kamu masih menganggap dirimu sebagai putri keluarga Bennett dan menunggu orang lain untuk mengajakmu bersulang? Kenapa masih melamun saja? Ayo

bersulang untuk Pak Harvey dan istrinya.”

Setiap kali mendengar ada yang menyebut istri Harvey, Selena masih merasa agak linglung. Pandangannya tertuju pada Harvey dan Agatha. Mereka berdua tampaknya sangat suka mengenakan pakaian couple, satu putih satu hitam, sangat serasi.” Dahulu, Harvey tidak pernah mengajak Selena keluar untuk bersosialiasi atau minum—minum bersama rekan-rekan bisnisnya, apalagi muncul di pesta bersama teman-temannya.

Selena sendiri juga pernah bertany

kepada Harvey mengenai alasan mengapa dirinya tidak

pernah diajak. Harvey mengatakan bahwa semakin disembunyikan, dirinya akan semakin aman.

Selena tidak tahu siapa

Via

Harvey. juga tidak peduli dengan gelar sebagai istri terpenting adalah Harvey mencintai dirinya.

Harvey, Baginya, yan sajaContent protected by Nôv/el(D)rama.Org.

Sekarang Selena sadar betapa polosnya dirinya dulu. Itu hanyalah alasan yang dibuat—buat. Jika

benar—benar mencintai diri bagaimana mungkin Harvey akan enggan membiarkan orang lain

mengetahui keberadaan dirinya?

Mungkin saja sejak awal Harvey memang sudah mempersiapkan kedatangan Agatha. Semua dendam kesumat itu hanyalah alasan untuk berselingkuh.

Jelas—jelas Harvey duduk tidak jauh dari Selena, tetapi Selena tiba—tiba merasa pria ini sangat asing. Begitu asingnya sampai— sampai kenangan indah yang pernah dia hargai sebelumnya menjadi kabur.

Sebagian besar pria pada dasarnya memang suka berselingkuh, kenapa Selena bisa dengan

Bab 58


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.